Senin, 18 Mei 2009

Metode Kinestetik Memperkaya Kosakata


Selasa, 10 Februari 2009 11:13:16 - oleh : redaksi

Dunia anak penuh kesenangan, anak hanya berfikir dapat mengisi sebanyak mungkin kesenangan dalam hidupnya. Begitu pula dengan pendidikan mereka, seorang guru harus melaksanakan pengajaran yang menyenangkan, mengajak anak belajar dengan nuansa bermain. Karenanya seorang guru, terutama guru SD, memiliki sifat dan penyabar, dua hal yang saat ini masih jarang dimiliki oleh kebanyakan guru.
Sebagai seorang pengajar di SD, penulis ingin berbagi pengalaman tentang salah satu strategi mengajar bahasa Inggris pada anak tanpa membosankan bahkan menakutkan. Akan tetapi yang akan saya jabarkan bukanlah suatu permainan yang mengandung pelajaran, melainkan pelajaran yang membuat anak seolah-olah mempunyai kebebasan bermain. Sebagai guru bahasa Inggris SD, dimana yang pertama kali harus dilakukan
oleh guru yaitu memberikan kosa kata (vocabulary) yang sebanyak-banyaknya. Tanpa
mempunyai kosa kata, tidaklah mungkin akan bisa bagi seseorang untuk
belajar berbicara (speaking) atau struktur kalimat (structure). Disinilah pentingnya
bagi anak usia dini yang mulai mengenal bahasa inggris bisa mengenal terlebih dahulu
kosa kata bahasa inggris (vocabulary).
Salah satu cara yang bisa kita pakai untuk mengajarkan anak menghafal vocablary yaitu dengan memanfaatkan kebiasaan mereka suka bergerak (Kinestetik). Dalam hal ini, kita bisa menggunakan cara mengajak siswa melafalkan vocabulary dengan gerakan-gerakan. Pertama, tulislah tiga kosa kata (vocabularies) di papan tulis tanpa memberikan artinya (tanpa bahasa Indonesia), contohSoldier, Door, Sleep. Kedua, guru meminta anak-anak membaca satu persatu vocabulary bergantian dengan guru, dan diulang sampai bisa melafalkan dengan pronouncation yang benar. Ketiga, dari salah satu vocabulary tersebut ambillah satu kata, kemudian berilah gerakan yang sesuai dengan kata tersebut, contohkita ambil kata Soldier. Guru menyebutkan kata Soldier kemudian semua siswa dan guru ambil posisi tangan sedang memegang senjata, setelah siap menembak guru langsung memberikan aba-aba dengan menghitung, One-Two-Three (1-2-3)setelah hitungan ketiga semua siswa dan guru bersama-sama menembakkan kearah kanan sambil berteriak Soldier, kemudian tembakkan ke depan dengan berteriak lagi Soldier.
Setelah itu tembakkan kembali kearah kiri sambil berteriak Soldier. Begitulah seterusnya. Guru bisa lebih kreatif untuk mencari gerakan-gerakan yang sesuai dengan vocabulary yang diajarkan. Perlu diingat bahwa satu kata harus dilakukan dengan tiga gerakan yang
boleh sama tiap gerakannya (dalam satu kata) bahkan boleh dalam gerakan kedua tidak
sama dengan gerakan pertama dan gerakan ketiga tidak sama dengan gerakan
pertama dan kedua. Contoh kata Door, setelah guru menyebutkan kata Door pada siswa, guru mengambil posisi tangan maju kedepan seolah-olah siap membuka pintu, setelah hitungan ketiga siswa dan guru menggerakkan tangan dengan posisi membuka kunci sambil berteriak Door, gerakan kedua, tangan sedang menarik pintu dan berteriak Door, gerakan terakhir tangan menutup pintu dan berteriak Door. Cara mengajarkan anak menghafalkan vocabulary tersebut akan merangsang anak untuk
mencari gerakan yang sesuai dengan vocabulary yang mereka temukan, di sini siswa
tidak akan merasa dituntut untuk menghafal vocabulary satu persatu, melainkan mereka
akan berfikir gerakan seperti apa yang pantas untuk suatu vocabulary yang mereka
temukan.
Bahkan dengan sendirinya anak-anak tidak menyadari kalau mereka telah
menghafal satu kosa kata (vocabulary) karena yang mereka fikirkan adalah bagaimana
mencari gerakan yang sangat cocok dengan kosa kata (vocabulary) tersebut. Strategi
mengajarkan vocabulary ini tidaklah bisa digunakan untuk semua tingkatan sekolah
dasar, lebih efektif ketika diterapkan dikelas II dan III, namun masih bisa
diterapkan dikelas I dengan kesulitan bahwa siswa kelas I cenderung mengikuti apa
yang diajarkan oleh gurunya saja, artinya mereka akan menggunakan gerakan suatu
vocabulary apabila sudah pernah diberikan atau diketahui dari gurunya.
Di kelas besar atau kecil, kita bisa menerapkan sesuai dengan keadaan dan kemampuan
guru untuk menguasai kelas. Penulis yakin dengan sedikit pengalaman yang dijabarkan
ini yang insyaallah sudah terbukti, bisa bermanfaat bagi para guru bahasa inggris
untuk menambah strategi pengajaran bahasa inggris yang lebih kreatif dan inovatif. (*)

http://www.koranpendidikan.com/artikel/2588/metode-kinestetik-memperkaya-kosakata.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar